Ikuti Mandat Presiden Jokowi, PT Perikanan Indonesia Tingkatkan Serapan Ikan Nelayan

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia siap untuk terus meningkatkan serapan tangkapan ikan nelayan di seluruh Indonesia, sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pangan harus menjadi off taker hasil produksi petani, peternak dan nelayan.

Apabila peran BUMN Pangan sebagai off taker semakin kuat, maka tidak akan ada lagi harga jatuh di tingkat produsen. Sehingga dapat mendorong para petani, peternak dan nelayan untuk meningkakan produksinya di hulu.

Sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan, PT Perikanan Indonesia berkomitmen meningkatkan inklusivitas nelayan dengan melibatkan mereka dalam proses produksi industri perikanan.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan sepanjang 2022, perusahaan telah menyerap ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 10.921 ton.

Mitra nelayan PT Perikanan Indonesia tersebar di 12 cabang dan 21 unit di seluruh Indonesia, di antaranya Belawan, Jakarta, Pekalongan, Brondong, Pemangkat, Ambon, Bitung, Bacan, Makasar, Sorong dan Benoa.

Ikan tangkapan nelayan yang diserap PT Perikanan Indonesia antara lain, tuna, cakalang, layang, gurita, kembung, deho dan baby tuna.

“Tangkapan nelayan yang kami serap ini selanjutnya diolah dan dipasarkan untuk kebutuhan domestik dan kebutuhan pasar internasional,” kata Sigit dalam keterangan resmi, Kamis (9/2/2023).

Sementara itu, untuk target 2023, PT Perikanan Indonesia akan menyerap ikan hasil tangkapan  nelayan sebesar 14.252 ton.                                                                                                                                

Target tersebut belum memperhitungkan keikutsertaaan PT Perikanan Indonesia dalam program Penangkapan Ikan Terukur. Dalam program yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ini, PT Perikanan Indonesia akan memperoleh kuota penangkapan ikan dengan menggandeng mitra nelayan, mitra investor maupun menangkap ikan menggunakan kapal sendiri.

PT Perikanan Indonesia meminta dukungan pemerintah agar menjadi aggregator dalam program penangkapam ikan terukur. Dengan begitu, akan semakin banyak nelayan yang akan terlibat dan PT Perindo mampu menjaga dan mengamankan pasokan ikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini tentunnya juga dengan dukungan Holding BUMN Pangan ID FOOD.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berujuar mandat presiden Joko Widodo terkait penguatan BUMN Pangan sebagai standby buyer atau off taker hasil produksi petani, peternak dan nelayan merupakan upaya untuk memperkuat ekosistem pangan nasional.

Hal tersebut disampaikan Arief usai rapat dengan Presiden Joko Widodo membahas Integrasi BUMN Pangan, Senin (6/2/2023) di Istana Negara. Selain dengan Badan Pangan Nasional, Presiden Jokowi juga turut mengundang Menteri BUMN, Wakil Menteri I BUMN, Komisaris Utama ID FOOD, Guru Besar Universitas Lampung dan Rektor Institut Pertanian Bogor.

Arief mengungkapkan, untuk menyiapkan BUMN Pangan yang kuat dan terintegrasi, tentunya diperlukan pendanaan yang harus dirumuskan Bersama Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Selain itu, juga perlu dipastikan kesiapan infrastruktur pendukung.

Dalam rapat bersama presiden juga dibahas mengenai aspek pendanan BUMN Pangan sebagai off taker dan kesiapan infrastrukturnya. Untuk pendanaan secara umum ada dua, bisa bersumber dari APBN dan dana murah yang dikerjasamakan dengan Himbara. Hal ini diperlukan sinkronisasi dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

Sementara itu, untuk kesiapan infrastruktur juga harus didorong dan menjadi perhatian. “Karena Pak Presiden menyampaikan, kalau di luar negeri sudah siap alat-alat penyimpanan seperti cold room yang besar. Sehingga nanti untuk produk yang bisa diperpanjang umur simpanannya dalam kondisi beku atau dingin itu bisa dipakai,” terang Arief.

Untuk tahapan selanjutnya, Arief menambahkan, dalam dua minggu ke depan Presiden Jokowi meminta agar dibuatkan penjelasan yang lebih detil. Selain itu tentunya akan ada harmonisasi beberapa peraturan yang perlu disinkronisasi.

“Targetnya presiden dalam dua minggu, kita akan kembali lagi dengan draf peraturan yang disiapkan,” pungkasnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2023 (RUPS RKAP) 2023 PT Perikanan Indonesia

PT Perikanan Indonesia telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2023 (RUPS RKAP) 2023 di Gedung Waskita Rajawali Tower, Senin (30/1/2023).

Kegiatan ini dihadiri Pemegang Saham Seri B yang diwakili oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Frans Marganda Tambunan dan jajarannya.

Hadir pula secara fisik Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja Manahan Hutapea, Direktur Operasional Fajar Widisasono, Komisaris Utama Muhammad Yusuf, Komisaris Gellwynn Jusuf, Komisaris Independen Johnson Sihombing, Komisaris Independen Andre Sumual serta hadir secara virtual Komisaris Cecep Sutiawan.

Pemegang saham telah menyetujui dan mengesahkan RKAP Tahun 2023 serta Rencana Kerja dan Anggaran Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (RKA TJSL) Tahun 2023.

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui dan menetapkan Indikator Aspek Operasional PT Perikanan Indonesia Tahun 2023.

Indikator ini digunakan untuk menghitung tingkat Kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan perhitungan skor 68,50 kategori “A” (Sehat).

Dalam pembahasan dan penyampaian arahan pemegang Saham, Direktur Utama PT RNI (Persero) Frans Marganda Tambunan mengatakan PT Perikanan Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan yang dinilai positif prospek di masa mendatang.

“Harapannya RKAP 2023 ini bisa dicapai oleh PT Perindo dan bahkan melebihi dari apa yang ditargetkan,” pungkasnya.

PT Perikanan Indonesia. Quality Fishery for Everyone. Member of ID FOOD

Rayakan HUT ke-33 Tahun, PT Perindo Komitmen Majukan Perikanan Indonesia

JAKARTA— PT Perikanan Indonesia berkomitmen memajukan sektor perikanan Indonesia melalui berbagai macam transformasi untuk membangun ekosistem perikanan terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Ulang tahun ke-33 Tahun ini merupakan tolok ukur perusahaan untuk bangkit setelah melalui berbagai perubahan besar. Yakni mulai dari perubahan badan hukum dari Perum menjadi Persero, proser merger dengan PT Perikanan Nusantara hingga proses pengholdingan menjadi anggota BUMN Holding Pangan ID FOOD.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan perusahaan mentransformasi bisnis dari hulu mulai dari pengembangan pengelolan Pelabuhan Perikanan di berbagai daerah di Indonesia, hingga proses hilirisasi perdagangan ikan.

“Kami akan merevitalisasi kawasan pelabuhan perikanan dan menargetkan ekspor dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2022,” katanya di sela-sela acara Hari Ulang Tahun ke-33, Jumat (20/1/2023).

Sigit menuturkan sepanjang 2022, PT Perikanan Indonesia menorehkan kinerja yang mumpuni baik dari segi performa keuangan maupun performa operasional & pemasaran.

PT Perikanan Indonesia mampu mengubah status EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) dari semula negatif (-Rp38,25 miliar) menjadi positIf Rp9,6 miliar atau naik 125%.

Sesuai dengan marwahnya, yakni perusahaan di sektor perikanan, grafik presentase pendapatan perusahaan mayoritas ditopang oleh bisnis perdagangan ikan 61%, bisnis kepelabuhanan 37% dan bisnis pabrik pakan 2%.

Adapun perdagangan ikan masih didominasi oleh perdagangan domestik. Perdagangan domestik meningkat 11% dari Rp257 miliar pada 2021 menjadi Rp286 miliar pada 2022. Perdagangan ekspor ikan juga memiliki tren yang semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan ekspor tercatat menanjak dari tahun 2020 sebesar Rp5,3 miliar, tahun 2021 sebanyak Rp15,6 milar dan pada 2022 tercatat Rp21,3 miliar.

Dalam produksi bisnis perikanan, perusahaan telah bermitra dengan 440 nelayan dan menyerap 10.921 tangkapan nelayan sepanjang 2022. Tahun 2023 kami akan bermitra dengan 790  nelayan.

“Kami berkomitmen menjaga inklusivitas nelayan dengan selalu melibatkannya dalam proses bisnis perusahaan,” sebutnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan PT Perikanan Indonesia harus terus melakukan transformasi untuk mewujudkan eksositem perikanan yang berkelanjutan.

Menteri Trenggono berharap PT Perikanan Indonesia mampu tumbuh menjadi perusahaan perikanan berskala global yang berkontribusi besar kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga dapat memberikan produk perikanan yang berkualitas [quality fishery for everyone],” tuturnya.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berharap PT Perikanan Indonesia dapat tumbuh menjadi perusahaan perikanan yang mendunia. BUMN Perikanan ini diharapkan terus bertransformasi untuk mewujudkan pangan kuat, Indonesia berdaulat.

“Ayo PT Perikanan Indonesia agar dapat membangun ekosistem perikanan yang baik, supaya manfaat dari sektor perikanan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

 

Gali Potensi Perikanan di Kawasan Timur, PT Perikanan Indonesia Gandeng Pemkab Maluku Tengah

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD berkomitmen meningkatkanproduksi perikanan dengan menggali potensi perikanan di Kawasan Indonesia Timur. Hal iniselaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN mampu memetakan daerah-daerah mana yang memiliki potensi untuk pemerataan ekonomi.

Oleh karena itu, PT Perikanan Indonesia menggandeng Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk manjajaki kerja sama di sektor perikanan. Penandatanganan KesepakatanBersama ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono dan Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy serta disaksikan oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Frans Marganda Tambunan dan Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi PT RNI (Persero) Adhi Cahyono Nugroho.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan perusahaanberkomitmen untuk menggenjot produksi perikanan di Kabupaten Maluku Tengah denganmemfasilitasi hasil tangkap nelayan melalui pengelolaan dan pemasaran.

Dari sisi geografis, Maluku Tengah diapit oleh dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yaitu WPP 714 Laut Banda dan WPP 715 Laut Maluku. Dengan kerja sama ini, maka PT Perikanan Indonesia dapat memaksimalkan penangkapan dan pengumpulan ikan di keduaWPP tersebut.

Adapun produksi perikanan di 2 WPP itu baru terserap 16,3%. Dan masih ada potensi sekitar83,7% lagi.

Potensi perikanan yang cukup besar ini akan kami maksimalkan dengan dukungan data dan operasional dari Pemkab Maluku Tengah,” ujarnya dalam sambutan penandatanganan MOU antara PT Perikanan Indonesia dengan Pemkab Maluku Tengah, Jumat (13/1/2023).

PT Perikanan Indonesia bersama-sama dengan Pemkab Maluku mendukung program Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan mengusahakan digitalisasi perikanan melalui program transfer teknologi kepada para pelaku perikanan dan koperasi perikanan di Maluku Tengah.

“Kita bersama-sama menggali potensi perikanan, sumber daya ikan, asset UPI hinggapengembangan program Makmur Perikanan Holding Pangan ID FOOD,” tuturnya.

Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy menjelaskan kerja sama dengan PT PerikananIndonesia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksiperikanan pendapatan nelayan serta peningkatan pendapatan asli daerah.

Nota kesepahaman yang kita sepakati ini melingkupi pembelian hasil tangkap nelayan, pendampingan nelayan, pengelolaan dan penjualan hasil tangkap nelayan, penyediaan dan teknologi informasi perikanan.

Selain itu, kami  menindaklanjuti pemberdayaan, peningkatan sumber daya manusia dan alihteknologi melalui aplikasi yang dimiliki oleh PT Perikanan Indonesia,” katanya.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD Frans MargandaTambunan mengapresiasi penandatanganan kerja sama antara PT Perikanan Indonesia denganPemkab Maluku Tengah yang dinilai memiliki progress yang cepat tanpa banyak teori.

Beberapa kali kami mengadakan pertemuan, diskusi tentang perikanan dan akhirnya hari iniditindaklanjuti dengan tanda tangan kesepakatan kerja sama yang menjadi landasan untukmemacu produksi perikanan,” tutur dia dalam kesempatan yang sama.

Frans meminta PT Perikanan Indonesia agar memaksimalkan sumber daya manusia untukmengolah dan mengelola sumber perikanan di Maluku Tengah dengan baik.

Frans menilai sektor perikanan yang dijalankan oleh anak perusahaan yakni PT Perikanan

Indonesia ini akan menjadi andalan di Holding ID FOOD. Hal ini lantaran potensi perikananyang sangat besar di dunia. Indonesia merupakan salah satu dari 10 eksportir terbesar di dunia.

Ke depan yang harus diupayakan adalah digitalisasi perikanan sehingga penanganan proses pengolahan perikanan yang dihasilkan semakin berkualitas lantaran karakteristik utamaproduk perikanan adalah barang yang gampang rusak

Mengawali Tahun 2023, PT Perikanan Indonesia Geber Ekspor 205 Ton Ikan Cakalang ke Jepang

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia menggeber ekspor 205 ton Ikan Cakalang ke Negeri Sakura, Jepang pada awal Januari 2023. Sebanyak 8 kontainer Ikan Cakalang diberangkatkan  ke Jepang via jalur laut.

 

Ekspor ratusan ton ikan ini merupakan refleksi semangat baru dalam menggenjot kinerja positif perusahaan di tahun baru 2023. Hal ini juga merupakan transformasi perusahaan dalam menciptakan eksosistem perikanan yang berkelanjutan

 

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan ekspor Ikan Cakalang ini merupakan pembuka awal tahun yang baik untuk mengerek pendapatan. Adapun pengiriman Ikan Cakalang dilakukan dua sesi. Sesi pertama, perusahaan mengekspor sebanyak 52 ton dan sesi kedua sejumlah 153 ton.

 

“Total ada 205 ton yang kami ekspor ke Kota Hakata, Jepang pada awal bulan Januari. Dan insyaAlloh akan berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya dengan minimal 300 ton setiap bulannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu  (4/1/2023).

 

Bahan baku Ikan cakalang ini diperoleh dari mitra nelayan PT Perikanan Indonesia yang tersebar di beberapa kantor cabang perusahaan seperti di Muara Baru Jakarta, Bacan, Ambon, dan Bitung.

 

Sigit menuturkan total valuasi ekspor Ikan Cakalang pada awal tahun 2023 ini mencapai US$330.050 atau setara dengan Rp5,1 miliar. Ke depannya, PT Perikanan Indonesia menargetkan ekspor Ikan Cakalang sebanyak 300 ton setiap bulan.

 

Pasalnya, kebutuhan ikan cakalang di Negeri Sakura sangat besar. Permintaan satu buyer di Jepang mencapai 30.000 ton Ikan Cakalang per tahun. PT Perikanan Indonesia akan mencoba menyuplai kebutuhan pasar tersebut.

 

Perusahaan dari Jepang mengimpor ikan cakalang dari Indonesia untuk diproses menjadi bahan dasar masakan Jepang, katsuobushi. Katsuobushi merupakan makanan awetan dengan bahan dasar ikan cakalang yang diserut tipis seperti serutan kayu.

 

Warga Jepang selalu memasukkan katsuobushi dalam santapan harian mereka, baik untuk penyedap rasa atau sebagai makanan pendamping nasi.

 

Dengan begitu, kebutuhan akan bahan baku ikan cakalang akan terus ada. Ikan Cakalang atau yang disebut dengan Skipjack Tuna ini adalah ikan pelagis yang hidup di permukaan air laut. Ikan Cakalang beraktivitas secara bergerombol dan melakukan migrasi.

 

Pada tahun 2023, PT Perikanan Indonesia akan gencar melakukan ekspor. PT Perikanan Indonesia sudah mengantongi permintaan ekspor setiap bulan untuk komoditas ikan tuna loin, cakalang, gurita dan ikan layang.

Perluas Pangsa Pasar, PT Perikanan Indonesia Luncurkan 3 Segmentasi Produk Ritel Seafood

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia meluncurkan tiga segmentasi produk perikanan ritel Tukato Seafood dengan nama Tukato Bay, Tukato Sea dan Tukato Ocean.

 

Ketiga segmentasi Tukato Seafood tersebut menyasar pangsa pasar yang berbeda sesuai dengan diversifikasi produknya. Hal ini bertujuan agar produk perikanan dari BUMN Perikanan ini dapat diakses dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengatakan selama ini PT Perikanan Indonesia fokus pada produk raw material atau bahan baku utuh untuk dijual di pasar domestik maupun internasional. Namun dengan berjalannya waktu, perusahaan mengolah raw material ikan menjadi produk yang bernilai lebih atau added value seperti ikan potong, ikan fillet dan olahan lainnya yang menjadi andalan Tukato Seafood.

 

“Kita akan kejar pendapatan dari produk hilirasi Tukato Seafood yang kami bagi menjadi 3 segmentasi sesuai target pasar,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2022).

 

Tukato Bay adalah produk ikan yang ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Diversifikasi produk yang masuk dalam Tukato Bay antara lain ikan layang, ikan tongkol (deho) dan ikan kembung gepeng. Jenis ikan ini bernilai gizi tinggi dan diharapkan mampu mengurangi angka stunting di Indonesia.

 

Distribusi produk Tukato Bay melalui warung-warung UKM dan program-program pemerintah seperti bantuan sosial (bansos) dan Kartu Jakarta Pintar.

 

Dengan program bantuan melalui Tukato Bay, PT Perikanan Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam mengurangi angka stunting anak Indonesia yang tembus 24,4%. Artinya, 3 dari 10 anak Indonesia mengalami kondisi gagal tumbuh alias stunting. Target pemerintah pada 2024 yaitu akan mengurangi presentasi stunting menjadi 14%.

 

“Kami mendorong agar bansos dan penanganan bencana dapat memanfaatkan produk ini [Tukato Bay] agar tidak melulu makanan cepat saji yang didistribusikan,” tambah Fajar.

 

Segmentasi kedua adalah Tukato Sea. Diversifikasi produk ini dipasarkan secara ritel di pasar modern seperti Lotte Mart, Ranch Market, Alfamart hingga online store dan menyasar segmen pekerja. Jenis produk dalam Tukato Ocean antata lain kemasan fillet ikan dori, udang banana, cumi tube, bandeng tanpa duri, tengiri steak, udang kupas, gurita steam, filet kakap merah dengan harga beragam mulai dari Rp35.000 hingga Rp150.000.

 

Segmentasi ketiga yaitu Tukato Ocean yang dipasarkan melalui website dengan program berlangganan. Tukato Ocean merupakan produk premium yang menyasar kalangan menengah ke atas yang tidak memiliki waktu untuk berbelanja di pasar modern. Dengan begitu, PT Perikanan Indonesia akan memasok pelanggan dengan produk ikan eksklusif seperti Salmon fillet, lobster, kepiting dan lain sebagainya, dan diantar langsung ke rumah penerima.

logo-pt-perindo-id-food.png

Kontak Kami

  • Jl. Muara Baru Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara - 14440
  • Tlp: (021) 6679604
  • Fax: (021) 6690523
  • info@perikananindonesia.co.id

Media Sosial